Selasa, 26 November 2013

IFRS dan UU no. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik

Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik.
            
Praktisi akuntansi dikenal sebagai akuntan. Akuntan adalah sebutan dan gelar profesional yang diberikan kepada seorang sarjana yang telah menempuh pendidikan di fakultas ekonomi jurusan akuntansi pada suatu universitas atau perguruan tinggi dan telah lulus Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Berdasarkan bidang kerja yang digeluti maka akuntan dapat dibedakan menjadi Akuntan Pendidik, Akuntan Publik, Akuntan Manajemen, dan Akuntan Sektor Publik. Terkait dengan judul di atas, maka saya hanya akan menjelaskan mengenai Akuntan Publik.

Akuntan publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari menteri keuangan untuk memberikan jasa akuntan publik di Indonesia. Ketentuan mengenai akuntan publik di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik. Setiap akuntan publik wajib menjadi anggota Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), asosiasi profesi yang diakui oleh Pemerintah.
            
Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik, dijelaskan bahwa Profesi Akuntan Publik merupakan suatu profesi yang jasa utamanya adalah jasa asuransi dan hasil pekerjaannya digunakan secara luas oleh publik sebagai salah satu pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian, profesi Akuntan Publik memiliki peranan yang besar dalam mendukung perekonomian nasional yang sehat dan efisien serta meningkatkan transparansi dan mutu informasi dalam bidang keuangan. Akuntan Publik tersebut mempunyai peran terutama dalam peningkatan kualitas dan kredibilitas informasi keuangan atau laporan keuangan suatu entitas. Dalam hal ini Akuntan Publik mengemban kepercayaan masyarakat untuk memberikan opini atas laporan keuangan suatu entitas. Dengan demikian, tanggung jawab Akuntan Publik terletak pada opini atau pernyataan pendapatnya atas laporan atau informasi keuangan suatu entitas, sedangkan penyajian laporan atau informasi keuangan tersebut merupakan tanggung jawab manajemen.
            
Apa itu IFRS???
            
IFRS (International Financial Reporting Standard) merupakan standar pencatatan dan pelaporan akuntansi yang berlaku secara internasional yang dikeluarkan oleh International Accounting Standard Boards (IASB), sebuah lembaga internasional yang bertujuan untuk mengembangkan suatu standar akuntansi yang tinggi, dapat dimengerti, diterapkan, dan diterima secara internasional. IFRS dibuat dengan tujuan memberikan kumpulan standar penyusunan laporan keuangan perusahaan di seluruh dunia. Perusahaan dapat menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas tinggi, dapat diperbandingkan dan transparan yang digunakan oleh investor di pasar modal dunia maupun pihak-pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder). Saat ini banyak negara-negara di Eropa, Asia, Afrika, Oseania dan Amerika yang menerapkan IFRS. Standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh 4 organisasi utama dunia, yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC) dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC).

Manfaat Konvergensi IFRS
  • Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara internasional.
  • Meningkatkan arus investasi global melalui transparansi.
  • Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara global.
  • Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
  • Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan mengurangi kesempatan untuk melakukan earning management (manajemen laba).

Alasan Diperlukannya Konvergensi IFRS
  • Mengurangi peran dari badan otoritas dan panduan terbatas pada industri-industri spesifik.
  • Pendekatan terbesar pada substansi atas transaksi dan evaluasi dimana merefleksikan realitas ekonomi yang ada.
  • Peningkatan daya banding laporan keuangan dan memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional.
  • Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan.
  • Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis.
  • Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju “best practice”.

Masalah yang Dihadapi dalam Konvergensi IFRS
  • Translasi Standar Internasional.
  • Ketidaksesuaian Standar Internasional dengan Hukum Nasional.
  • Struktur dan Kompleksitas Standar Internasional.
  • Frekuensi Perubahan dan Kompleksitas Standar Internasional seperti IFRS menekankan pada fair value dan meninggalkan historical value.
            
Terkait dengan diberlakukannya IFRS di Indonesia baru-baru ini, Akuntan Publik sebagai salah satu profesi pendukung kegiatan dunia usaha dituntut untuk dapat menyajikan laporan keuangan dengan kualitas dan kredibilitas yang tinggi, karena sistem IFRS merupakan sistem penyajian laporan keuangan yang telah digunakan di sebagian besar negara di dunia dan telah menjadi acuan bagi kegiatan akuntansi internasional. Dalam era globalisasi perdagangan barang dan jasa, kebutuhan pengguna jasa Akuntan Publik akan semakin meningkat, terutama kebutuhan atas kualitas informasi keuangan yang digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian, Akuntan Publik dituntut untuk senantiasa meningkatkan kompetensi dan profesionalisme dalam menghadapi konvergensi IFRS, agar dapat memenuhi kebutuhan pengguna jasa dan mengemban kepercayaan publik.

Selasa, 05 November 2013

Review Jurnal dengan Tema Audit

REVIEW JURNAL AUDIT
Judul                : Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance, Independensi Auditor,                    Kualitas Audit dan Faktor Lainnya terhadap Manajemen Laba
Pengarang        : Welvin I Guna dan Arleen Herawaty
Diterbitkan di    : Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 12, No. 1, April 2010, Hlm. 53 - 68
Tahun terbit      : 2010

Latar Belakang
Seluruh perusahaan yang telah Go Public dan terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia wajib memenuhi kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) sebelum dipublikasikan kepada publik sesuai dengan keputusan ketua BAPEPAM. Dalam menjalankan profesinya, auditor dituntut untuk dapat bersikap independen dalam mendeteksi kemungkinan perilaku menyimpang atau kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen dalam menyusun laporan keuangannya. Scott (2000:296) menyatakan bahwa pilihan kebijakan akuntansi yang dilakukan manajer untuk suatu tujuan tertentu disebut dengan manajemen laba. Terkait dengan informasi laba, Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 1 menyatakan bahwa informasi tersebut merupakan perhatian utama untuk menaksir kinerja atau pertanggung-jawaban manajemen. Selain itu informasi laba juga membantu para pengguna laporan keuangan dalam menaksir earnings power perusahaan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, manajemen mempunyai kecenderungan melakukan tindakan untuk memberikan laporan keuangan yang atraktif. Perilaku manajer yang melakukan manajemen laba dapat diminimalisir dengan menerapkan mekanisme Good Corporate Governance. Good Corporate Governance adalah serangkaian mekanisme yang digunakan untuk membatasi timbulnya masalah asimetri informasi yang dapat mendorong terjadinya manajemen laba (Dye 1998), Trueman dan Titman (1988). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Gul et al. (2005) ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mendeteksi manajemen laba. Salah satu indikator tersebut adalah ukuran KAP tempat auditor bekerja. Pada KAP yang lebih besar diasumsikan audit yang dilaksanakan lebih berkualitas dibandingkan dengan KAP yang lebih kecil karena adanya kecenderungan untuk lebih berhati-hati dalam melaksanakan audit, termasuk menjalankan prosedur-prosedur audit yang baku (Siregar dan Utama 2002). Indikator lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi manajemen laba adalah independensi auditor, yang diproksikan menggunakan lamanya penugasan audit yang digolongkan menjadi 1 tahun, 2 tahun, dan 3 tahun. Melihat pentingnya penerapan mekanisme tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan pentingnya peranan auditor dalam mendeteksi manajemen laba yang dilakukan oleh manajer perusahaan, memberikan motivasi untuk melaksanakan penelitian yang dapat mendeteksi pengaruh dari tata kelola perusahaan yang baik dan peranan auditor dalam mengaudit laporan keuangan terhadap kecenderungan dilakukannya manajemen laba.

Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi à Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2006 sampai 2008.
Sampel à Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling, yang dipilih berdasarkan kriteria perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia minimal sejak Desember 2005-2008 dan tidak mengalami delisting selama periode penelitian, menggunakan mata uang Rupiah dalam laporan keuangannya, memiliki akhir tahun buku 31 Desember dalam laporan keuangannya, melaporkan net income dan operating income serta arus kas positif dari aktivitas operasi secara berturut-turut selama tiga tahun periode penelitian (2006-2008). Jumlah sampel perusahaan yang memenuhi kriteria pemilihan sampel adalah 40 perusahaan. Setelah uji outlier dilakukan, jumlah data yang digunakan dalam penelitian adalah sebanyak 106 data penelitian.

Variabel yang Digunakan
Variabel independen à kepemilikan institusional, kepemilikan manajemen, komite audit, komisaris independen, independensi auditor, leverage, kualitas auditor, profitabilitas, dan ukuran perusahaan.
Variabel dependen à Discretionary accruals yang digunakan sebagai proksi manajemen laba.

Alat Analisis Data
Alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah multiple regression analysis.

Hasil Penelitian
  • Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
  • Kepemilikan manajemen tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
  • Komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Keberadaan komite audit dalam perusahaan tidak dapat menjalankan tugasnya dalam memonitoring pelaporan keuangan sehingga keberadaan komite audit gagal dalam mendeteksi manajemen laba.
  • Komisaris independen tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan komisaris independen dalam perusahaan gagal menjadi salah satu mekanisme Good Corporate Governance dalam mendeteksi manajemen laba.
  • Independensi auditor tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hal ini terjadi karena terkait dengan ketidakmampuan auditor dalam mendeteksi terjadinya manajemen laba melalui proses audit laporan keuangan perusahaan.
  • Leverage berpengaruh terhadap manajemen laba.
  • Kualitas audit berpengaruh terhadap manajemen laba.
  • Profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen laba.
  • Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

Kesimpulan dan Keterbatasan
Berdasarkan hasil penelitian dapat dibuat kesimpulan bahwa leverage, kualitas audit, dan profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen laba. Sedangkan Kepemilikan institusional, kepemilikan manajemen, komite audit, komisaris independen, independensi, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan untuk penelitian berikutnya, yaitu:
1.      Jumlah sampel perusahaan yang dijadikan objek penelitian hanya satu jenis industri saja, yaitu manufaktur sehingga tidak dapat mencakup semua hasil temuan untuk seluruh perusahaan publik.
2.      Periode penelitian untuk memprediksi manajemen laba hanya tiga tahun, sehingga memungkinkan praktik manajemen laba dalam perusahaan yang diamati kurang menggambarkan kondisi yang sebenarnya.
3.      Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini hanya menjelaskan 8% dari variasi variabel dependen, sisanya terdapat pada variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.


Nama pe-review : Rio Wahyudi

Jumat, 26 Juli 2013

Faktor - faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan

Pada hakekatnya bank berfungsi sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dalam bentuk pinjaman. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan zaman, bank telah berkembang sedemikian pesatnya tidak hanya di Indonesia, namun juga di seluruh dunia. Fungsi bank tidak lagi sebatas pada hal simpanan dan pinjaman. Bank juga berperan penting dalam perekonomian negara dengan memberikan kontribusi bagi dunia usaha dan bisnis. Tidak diragukan lagi bahwa bank turut menopang pilar-pilar perekonomian di Indonesia. Semakin berkembangnya suatu bank, pastinya diiringi oleh tantangan yang harus dihadapinya. Salah satu tantangan yang kerap kali menjadi permasalahan bagi bank yaitu kinerja keuangan. Kinerja bank yang berbeda-beda menunjukkan kemampuan bank yang berbeda pula antara satu bank dengan bank yang lain, dalam mengelola keuangannya. Hal ini dapat mempengaruhi keinginan masyarakat dalam menggunakan jasa suatu bank. Karena pada dasarnya masyarakat akan cenderung lebih memilih bank dengan kinerja yang lebih baik dengan alasan tingkat resikonya yang lebih kecil. Oleh karena itu persaingan yang terjadi di antara bank semakin ketat dalam upaya menarik para nasabahnya.

Profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk mengukur kinerja suatu bank (Harahap, 2002). Kemampuan bank dalam memperoleh laba (profitabilitas) tercermin pada laporan keuangan bank. Ukuran profitabilitas pada industri perbankan yang digunakan pada umumnya adalah Return On Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). Return On Asset  (ROA) memfokuskan kemampuan perusahaan untuk memperoleh earning dalam operasinya, sedangkan Return On Equity (ROE) hanya mengukur return yang diperoleh dari investasi pemilik perusahaan dalam bisnis tersebut (Siamat, 2002). Return on Asset (ROA) menggambarkan profitabilitas dari segi aset yang dimiliki bank. Apabila Return On Asset  (ROA) meningkat, berarti profitabilitas perusahaan meningkat, sehingga dampak akhirnya adalah profitabilitas yang dinikmati oleh pemegang saham (Husnan, 1998).

Awal dari sebuah kegiatan ekonomi yaitu modal. Modal yang besar dapat mendukung kegiatan operasional perusahaan, begitu pula dengan bank. Seluruh bank di Indonesia diharuskan untuk menyediakan modal minimum. Tujuan ditetapkannya penyediaan modal minimum ini adalah untuk menutupi kemungkinan timbulnya resiko-resiko kerugian dari aktiva yang mengandung resiko seperti kredit yang diberikan kepada masyarakat. Kurangnya modal yang dimiliki bank dapat berdampak pada profitabilitas bank. Hal ini dicerminkan pada CAR (Capital Adequacy Ratio) dalam menunjukkan bagaimana kemampuan suatu bank dalam memiliki modal yang cukup sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.

Bank merupakan organisasi bisnis berbasis keuntungan. Namun, di samping memperoleh pendapatan yang besar, bank juga memiliki biaya yang selalu dikeluarkan secara rutin. Biaya ini digunakan untuk menjalankan dan memperlancar kegiatan operasional bank. Hal ini harus diperhatikan oleh bank karena biaya yang melebihi pendapatan akan menghasilkan suatu masalah. Bila dibiarkan, bank akan menjadi tidak produktif lagi dalam hal menghasilkan laba. Oleh karena itu, BOPO (Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional) dapat digunakan dalam menggambarkan bagaimana tingkat efisiensi suatu bank dalam mengelola biaya terhadap pendapatannya.

Kemampuan bank dalam memberikan pinjaman kepada masyarakat tentunya harus diimbangi dengan banyaknya simpanan yang diperoleh bank. Bank tidak dapat dapat berjalan dan berkembang tanpa adanya penerimaan uang dalam bentuk simpanan. Namun, bank juga tidak dapat memaksimalkan labanya hanya dengan menerima simpanan dari masyarakat. Apabila pinjaman yang diberikan kepada masyarakat terlalu besar, maka bank akan bermasalah dengan jumlah simpanan uang yang ada di bank, bila sewaktu-waktu nasabah ingin mengambil uangnya. Sebaliknya apabila simpanan yang diperoleh dari nasabah terlalu besar, sementara bank kurang bisa menyalurkannya dalam bentuk pinjaman, maka bank tidak bisa memanfaatkan uang simpanan tersebut untuk menghasilkan laba. Oleh karena itu, diperlukan keseimbangan antara simpanan yang diterima dan pinjaman yang diberikan oleh bank. Hal ini tercermin pada LDR (Loan to Deposit Ratio) yang menggambarkan kemampuan suatu bank dalam mengendalikan simpanan dan pinjamannya.

jadi, ada beberapa rasio keuangan bank yang dapat mempengaruhi profitabilitas perbankan yaitu CAR, BOPO, dan LDR. apabila profitabilitas suatu bank tinggi, maka dapat dikatakan bank tersebut sudah sangat baik dalam mengelola keuangannya dan tentunya para nasabah / masyarakat akan lebih mempercayakan dana simpanannya pada bank itu.

sumber :
Sofriza Syofyan Harahap. 2002. Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Perbankan di Indonesia
Media Riset Bisnis & Manajemen, Vol. 2 No.3 Desember 2002.

Dahlan Siamat. 2002. Manajemen Lembaga Keuangan. PT: Gramedia Pustaka Utama.

Suad Husnan. 1998. Dasar-dasar Teori Portofolio. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Selasa, 28 Mei 2013

Toefl Skill 1 - 5

Skill 1: Subjects and Verbs
You know that a sentence in English should have a subject and a verb. The most common types of problems that you will encounter in the Structure section of the TOEFL test are related to subjects and verbs; perhaps the sentence is missing either the subject, or the verb, or both; perhaps the sentence has an extra subject or verb.
Example I
______was ringing continuously for hours.
(A) Loudly
(B) In the morning
(C) The phone
(D) The bells
Analysis:
In this example, you should notice immediately that there is a verb, was ringing, but there is no subject. Answer (C) is the best answer because it is a singular subject that agrees with the singular verb was ringing. Answer (A), loudly, and answer (B), in the morning, are not subjects, so they are not correct. Although answer (D), bells, could be a subject, it is not correct because bells is plural and it does not agree with the singular verb was ringing.
Example II
Newspapers _______ every morning and every evening.
(A) delivery
(B) are delivered
(C) on time
(D) regularly
Analysis:
In this example, you should notice immediately that the sentence has a subject, newspapers, but that there is no verb. Because answer (B), are delivered, is a verb, it is the best answer. Answers (A), (C), and (D) are not verbs, so they are not correct.
Example III
The plane __________ landing at the airport in five minutes.
(A) it is
(B) it really is
(C) is descending
(D) will be
Analysis:
This sentence has a subject, plane, and has part of a verb, landing; to be correct, some form of the verb be is needed to make the verb complete. Answers (A) and (B) are incorrect because the sentence already has a subject, plane, and does not need the extra subject it. Answer (C) is incorrect because descending is an extra part of a verb that is unnecessary because of landing. Answer (D) is the best answer; will be together with landing is a complete verb.
SUBJECTS AND VERBS
A sentence in English must have at least one subject and one verb. The first thing you should do as you read a sentence in the Structure section of the TOEFL test is to find the subject and the verb.
EXERCISE 1
Underline the subjects once and the verbs twice in each of the following sentences. Then indicate if the sentences are correct (C) or incorrect ( I ).
1. My best friend always helpful with problems. ( I )
Analysis:
The subject of the sentence above is My best friend, but there is no Verb. So, incorrect. The correct sentence should be My best friend is always helpful and with problems.
2. The bus schedule has changed since last week. (C)
Analysis:
The subject is The bus and verb is has changed, so the sentence is Correct.
3. Accidentally dropped the glass on the floor. ( I )
Analysis:
The sentence doesn't have a Subject. The verb is dropped, so it is incorrect. The correct sentence should be Accidentally she or he dropped the glass on the floor.
4. The customer paying the clerk for the clothes. (I)
Analysis:
The sentence doesn't have to be, is. So incorrect. It should be The customer is paying the clerk for the clothes.
5. The professor handed the syllabus to the students. (C)
Analysis:
The sentence has subject, the professor and verb, handed. So it is correct.

Skill 2: Objects of Preposition
An object of a preposition is a noun or a pronoun that comes after a preposition such as in, at, of to, by, behind, and on to form a prepositional phrase.

The trip (to the island) (on Saturday) will last (for three hours).

This sentence contains three objects of prepositions. Island is the object of the preposition to; Saturday is the object of the preposition on; hours is the object of the preposition for.
An object of a preposition can cause confusion in the Structure section of the TOEFL test because it can be mistaken for the subject of a sentence.
Example
To Mike ____ was a big surprise.
(A) really
(B) the party
(C) funny
(D) when
In this example, you should look first for the subject and the verb. You should notice the verb was and should also notice that there is no subject. Do not think that Mike is the subject; Mike is the object of the preposition to, and one noun cannot be both a subject and an object at the same time. Because a subject is needed in this sentence, answer (B), the party, is the best answer. Answers (A), (C), and (D) are not correct because they cannot be subjects.
Now, Let's do and analyze the exercise below:
EXERCISE 2: Each of the following sentences contains one or more prepositional phrases. Underline the subjects once and the verbs twice. Circle the prepositional phrases that come before the verb. Then indicate if the sentences are correct (C) or incorrect (I).
1. The name of the baby in the crib is Jack. (C)
Analysis:
Subject is The name of baby and Verb is IS. So, it is correct. The Crib is only object of preposition.
2. By the next meeting of the class need to turn in the papers.( I)
Analysis:
Verb is need but there is no Subject. So, it is Incorrect. The next meeting of the class is NOT subject, it is object of preposition.
3. The directions to the exercise on page 20 unclear. (I)
Analysis:
Subject is The directions but there is no Verb. So, it is incorrect. The exercise is not subject, it is object of preposition.
4. Because of the heavy rain throughout the night, the walkways are muddy. (C)
Analysis:
Subject is the walkways and Verb is Are. So, it is correct. The heavy rain throughout the night is only object of preposition.
5. During the week eat lunch in the school cafeteria. (I)
Analysis:
Verb is eat but there is no Subject. So, it is incorrect. The week is not Subject, it is object of preposition.

Skill 3: Present Participles
Present participles can-cause confusion in the Structure section of the TOEFL test because a present participle can be either an adjective or a part of the verb. A present participle is the - ing form of the verb. It is part of the verb when it is preceded by some form of the verb be.

The train is arriving at the station now. (Arriving is VERB)

In this sentence, arriving is part of the verb because it is accompanied by is.
A present participle is an adjective when it is not accompanied by some form of the verb be.

The train arriving at the station now is an hour late. (Arriving is ADJECTIVE)

In this sentence, arriving is an adjective and not part of the verb because it is not accompanied by some form of be. The verb in this sentence is is.
The following example shows how a present participle can be confused with the verb in the Structure section of the TOEFL test.
Example
The film ____ appearing at the local theater is my favorite.
(A) now
(B) is
(C) it
(D) was
In this example, if you look at only the first words of the sentence, it appears that film is the subject and appearing is part of the verb. If you think that appearing is part of the verb, you might choose answer (B), is, or answer (D), was, to complete the verb. However, these two answers are incorrect because appearing is not part of the verb. You should recognize that appearing is a participial adjective rather than a verb because there is another verb in the sentence, is. In this sentence, there is a complete subject, film, and a complete verb, is, so this sentence does not need another subject or verb. The best answer to this question is answer (A).
EXERCISE 3: Each of the following sentences contains one or more present participles. Underline the subjects once and the verbs twice. Circle the present participles, and label them as adjectives or verbs. Then indicate if the sentences are correct (C) or incorrect (I).
1. The crying baby needs to be picked up. (C)
ADJ.
Analysis:
The sentence above is correct because crying functioning as an adjective. Subject of the sentence above is a baby, while its verb is needs to be picked up.
2. The clothes are lying the floor should go into the washing machine. (I)
VERB
Analysis:
The above sentence is wrong because are lying is supposed to function as an adjective, lying and not part of the verb. While correct sentences is the clothes lying the floor should go into the washing machine.
3. The waitress bringing the steaming soup to the waiting diners. (I)
VERB
Analysis:
The above sentence is wrong because bringing is supposed to be is bringing to function as part of a verb instead of an adjective. Correct sentences should be the waitress is bringing the steaming soup to the waiting diners.

Skill 4: Past Participles
Past participles can cause confusion in the Structure section of the TOEFL test because a past participle can be either an adjective or a part of the verb. The past participle is the form of the verb that appears with have or be. It often ends in -ed, but there are also many irregular past participles in English.

The mailman has left a letter in the mailbox. (Left is VERB)
The classes were taught by Professor Smith. (Taught is VERB)

In the first sentence, the past participle left is part of the verb because it is accompanied by has. In the second sentence, the past participle taught is part of the verb because it is accompanied by were.
A past participle is an adjective when it is not accompanied by some form of be or have.

The letter left in the mailbox was for me. (Left is ADJECTIVE)
The classes taught by Professor Smith were very interesting. (Taught is ADJECTIVE)

In the first sentence, left is an adjective rather than a verb because it is not accompanied by a form of be or have (and there is a verb, was, later in the sentence). In the second sentence, taught is an adjective rather than a verb because it is not accompanied by a form of be or have (and there is a verb, were, later in the sentence).
The following example shows how a past participle can be confused with the verb in the Structure section of the TOEFL test.
Example
The bread _____ baked this morning smelled delicious.
(A) has
(B) was
(C) it
(D) just
In this example, if you look only at the first few words of the sentence, it appears that bread is the subject and baked is either a complete verb or a past participle that needs a helping verb. But if you look further in the sentence, you will see the verb smelled. You will then recognize that baked is a participial adjective and is therefore not part of the verb. Answers (A) and (B) are incorrect because baked is an adjective and does not need a helping verb such as has or was. Answer (C) is incorrect because there is no need for the subject it. Answer (D) is the best answer to this question.
EXERCISE 4: Each of the following sentences contains one or more past participles. Underline the subjects once and the verbs twice. Circle the past participles, and label them as adjectives or verbs. Then indicate if the sentences are correct (C) or incorrect (I).
1. The food is served in this restaurant is delicious. (Incorrect)
Analysis:
The sentence should be "The food served in this restaurant is delicious". Is served is incorrect, it should be served (past participle as an Adjective).
Subject is The food and Verb is IS.
2. The plane landed on the deserted runway. (Correct)
Analysis:
Subject is The place and Verb is landed. Deserted is past participle as an adjective.
3. The unexpected guests arrived just at dinnertime. (Correct)
Analysis:
Subject is unexpected guests and Verb is arrived. Unexpected is past participle as an adjective.
4. The courses are listed in the catalogue are required courses. (Incorrect)
Analysis:
The sentence should be The course listed in the dialogue are required courses. Subject is The course and Verb is are required.
are listed is inccorect, but it should be listed (be past participle as an adjective).
5. The teacher found the lost exam. (Correct)
Analysis:
Subject is The teacher and Verb is found. Lost is past participle as an adjective.

Skill 5: Coordinate Connector
Many sentences in English have more than one clause. (A clause is a group of words containing a subject and a verb.) When you have two clauses in an English sentence, you must connect the two clauses correctly. One way to connect two clauses is to use and, but, or, or so between the clauses.

The sun was shining and the sky was blue.
The sky was blue, but it was very cold.
It may rain tonight, or it may be clear.
It was raining outside, so I took my umbrella.

In each of these examples, there are two clauses that are correctly joined with a coordinate connector—and, but, or, or so—and a comma (,).
The following example shows how this sentence pattern could be tested in the Structure section of the TOEFL test.
Example
I forgot my coat, ____ I got very cold.
 (A) then
(B) so
(C) later
(D) as a result
In this example, you should notice quickly that there are two clauses, I forgot my coat and I got very cold. This sentence needs a connector to join the two clauses. Then, later, and as a result are not connectors, so answers (A), (C), and (D) are not correct. The best answer is answer (B) because so can connect two clauses in this manner.
EXERCISE 5: Each of the following sentences contains more than one clause. Underline the subjects once and the verbs twice. Circle the connectors. Then indicate if the sentences are correct ‘(C) or incorrect (I).
1. The lawn needs water every day, or it will turn brown. (C)
Analysis:
Both clauses are correct and coordinate connector is correct.
2. The book was not long, it difficult to read. (I)
Analysis:
Second clause should be it is difficult to read. There is not coordinate connector.
3. It was raining, so decided not to go camping. (I)
Analysis:
Second clause has no Subject.
4. The material has been cut, and the pieces have been sewn together. (C)
Analysis:
Both clauses are correct and coordinate connector is correct too.
5. The patient took all the medicine, he did not feel much better. (I)
Analysis:
Both clauses are correct but there is no coordinate connector.